ول عل ه م ي ت ف كر و ن
|
|
- Ari Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan Al-Qur a>n 1 dan Ḥadi s\ 2 di kalangan umat Islam merupakan anugerah yang luar biasa dari Allah Swt. Sudah seharusnya bagi kita untuk selalu menjaga dan mengamalkannya. Dua hal tersebut merupakan warisan Nabi Muhammad Saw. untuk umatnya agar tidak tersesat. Sabda Nabi Saw.: أ ن ر س ول الل ه ص م ق ال : ت ر ك ت ف يك م أ م ر ي ن ل ن ت ض ل وا م ا تم س ك ت م م ا: ك ت اب الل ه و س ن ة ن ب ي ه. Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: telah aku tinggalkan dua hal yang akan membuat kalian tidak akan tersesat dengan keduanya: Kitab Allah (Al-Qur a>n) dan Sunnah Nabi. (HR. Ma>lik) 3 Al-Qur a>n sebagai sumber hukum utama agama Islam yang bersifat global (mujma l) masih membutuhkan adanya sesuatu yang dapat membantu sebagai penjelasnya, yakni ḥadi s\. Seperti firman Allah dalam Al-Qur a>n (QS. An-Nah}l: 44): م ب ال ب ي ن ا ت و ال ز ب ر و أ ن ز ل ن ا إ ل ي ك ال ذ ك ر ل ت ب ين ل لن ا س ما ن ز ل إ ل يه ول عل ه م ي ت ف كر و ن 1 Al-Qur a>n merupakan kalam Allah yang merupakan mu jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf yang diturunkan secara mutawatir dan bernilai ibadah bagi yang membacanya. Lihat pengertian ini dalam Mana al-qat{t{a>n, Maba>h{is\ fi> Ulu>m al-qur a>n (Riya d{: Da r as-su u>diyyah, tth), h. 18 dan M. Abdul Az}i>m Az-Zarqa ni>, Mana>hil al- Irfa>n (Beiru t : Da r al-kita b al- Arabi, 1995), h Jumhur ulama ḥadi>s\ menyamakan istilah ḥadi>s\ dengan sunnah. Lihat: Muḥammad Ajja j al-khati b, Us}ūl al-hadīs wa Mus}t}alah}uhu (Beiru t: Da r al-fikr, 1989), h. 25. Ahli uṣūl al- Fiqh lebih sering menyebut dengan istilah sunnah dari pada ḥadi>s\. Menurut Ahli Uṣūl, sunnah adalah segala yang keluar dari Nabi Saw, selain Al-Qur a>n, baik berupa ucapan, perbuatan atau taqri>r yang layak untuk dijadikan dalil untuk hukum syar i. Dalam pembahasan ini penulis menyamakan dua istilah tersebut sebagaimana jumhūr al-muh{addis īn. 3 Ma>lik bin Anas, Muwat}t}a Ma lik Riwa>yat Yah{ya> al-lais i> (Mesir: Da>r asy-sya b, t.th). h
2 2 Artinya: Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu al-qur a n, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. 4 Oleh karena itu, keberadaannya sebagai salah satu sumber penafsiran Al- Qur a>n tidak dapat dipisahkan karena ia merupakan penjabaran kehidupan sehari-hari Nabi Saw. Hal ini mengingat bahwa perilaku Nabi merupakan cerminan Al-Qur a>n. 5 Salah satu usaha untuk memahami Al-Qur a>n adalah dengan melakukan penafsiran. 6 Penting untuk dikemukakan bahwa kegiatan menafsirkan teks (Al- Qur a>n) pada hakikatnya adalah upaya untuk menyingkap dan menelanjangi teks itu sendiri hingga ia benar-benar bugil di depan pembacanya. Dengan kata lain, kegiatan menafsirkan Al-Qur a>n adalah sebentuk kegiatan untuk melihat dan menguji validitas sebuah teks bagi kehidupan manusia, khususnya umat Islam. 7 Karena teks Al-Qur a>n bukanlah monumen mati yang untouchable, yang tidak dapat disentuh oleh tangan sejarah. Sebaliknya, ia lahir di ruang tidak hampa untuk merespons segala persoalan kemanusiaan yang terus bergerak dinamis. 8 Oleh karena itu, kegiatan menafsirkan Al-Qur a>n ini menjadi salah 4 Yayasan Penyelenggara Penterjemahan/Pentafsir Al-Qur a n, Al-Qur a>n dan Terjemahnya, Departemen Agama 1986, h Yu suf Qarḍawi, Bagaimana Memahami Hadis Nabi SAW., terj. Muhammad al-baqir (Bandung: Penebit Karisma, 1993), h Istilah tafsir merujuk kepada Al-Qur a>n sebagaimana tercantum dalam ayat 33 dari al- Furqan: 011 +,-.'!/ $%&'()*!"## Artinya: (Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil (seperti meminta Al-Qur a>n diturunkan sekaligus dalam sebuah kitab), melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasan-nya.). Pengertian inilah yang dimaksud dalam Lisa n al- Arab dengan kasyf al-mugaṭṭa (membuka sesuatu yang tertutup) dan tafsir merupakan penjelasan maksud yang sukar dari suatu lafal. Pengertian ini pulalah yang diistilahkan oleh para ulama tafsir dengan al-iḍa ḥ wa at-tabyi n (penjelasan dan keterangan). Lihat Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h Muhammad Yusuf, dkk, Studi Kitab Tafsir (Menyuarakan Teks Yang Bisu) (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2004), h. vi 8 Abu Yasid, Nalar & Wahyu (Interrelasi dalam Proses Pembentukan Syari at) (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 2
3 3 satu kegiatan penting bagi umat Islam untuk lebih dalam menggali makna Al- Qur a>n sebagai salah satu solusi untuk menjawab setiap permasalahan tersebut. Para mufasir memiliki beragam corak dalam menafsirkan Al-Qur a>n. Ada yang menafsirkan Al-Qur a>n dengan pendekatan sastra, fikih, tasawuf, dan bahasa. Ada pula yang menggunakan pendekatan sosial. Selain itu, masih banyak lagi pisau yang digunakan mufasir dalam membedah kalam ilahi ini. 9 Semua itu tergantung kecenderungan keluasan ilmu dan bidang yang di tekuni oleh para mufasir tersebut. Banyak karya para mufasir yang telah beredar dan berada dihadapan kita saat ini. Mulai dari masa klasik, 10 pertengahan, 11 sampai masa kontemporer 12 yang jumlahnya semakin bertambah. Misal dari zaman klasik ada Ma a>ni> Al- Qur a>n karya al-farra>, zaman pertengahan ada Ja>mi al-baya>n fi> Tafsi>r Al-Qur a>n karya Ibn Jari>r at{-t{abari>, dan di masa kontemporer kita ambilkan contoh dari mufasir Indonesia, yakni M. Quraish Shihab dengan karyanya tafsi>r al-mis{ba>h{. Dalam upaya menafsirkan Al-Qur a>n, para penafsir tidak mungkin terlepas dari keberadaan ḥadi s\. Ḥadi s\ yang dijadikan salah satu sumber penjelas dalam penafsiran Al-Qur a>n memegang peranan penting. Abdul Ḥali>m Maḥmu>d, mantan Syaikh al-azhar, dalam bukunya As-Sunnah fi> Maka>natiha> wa fi> Tari>khiha> sebagaimana ditulis Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur a>n mengenai hubungan ḥadi s\ dan Al-Qur a>n mengatakan bahwa ada dua fungsi as-sunnah yang tidak diperselisihkan, yaitu 9 Saiful Amin Ghofur, Profil Para Mufasir Al-Qur a>n (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h Periodisasi ini juga bertumpu pada kategorisasi sejarah Islam yang dicetuskan Harun Nasution dalam Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Menurutnya, periode klasik dimulai dari tahun 650 hingga 1250 M. Permulaan in merujuk pada tahun hijrah Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah. Lihat Saiful Amin Ghofur, Profil Para Mufasir Al-Qur an (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h Periode ini (masih menurut Harun Nasution) dimulai sejak 1250 M sampai 1800 M. 12 Maksud kontemporer di sini adalah zaman yang sedang berlangsung sekarang. Sebagaimana pemetaan Harun Nasution, periode ini berlangsung selepas tahun 1800 M sampai sekarang.
4 4 apa yang diistilahkan dengan baya>n ta ki>d dan baya>n tafsi>r. Yang pertama hanya memberi penguat sedangkan yang kedua memberikan penjelasan dan lebih memerinci ayat-ayat Al-Qur a>n. 13 Karena ḥadi s\ memiliki peran yang sangat penting, maka ḥadi s\-ḥadi s\ yang di jadikan ḥujjah (dalil/pijakan) tidak boleh sembarangan. Dalam arti bahwa ḥadi s\ yang digunakan harus memiliki standar yang diterima (s{ah{i>h{ dan h{asan) untuk dijadikan sebagai dasar atau dalil. Ḥadi s\-ḥadi s\ tersebut harus dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah dan di niyyah (dari sisi agama) sehingga tidak menjadikan pembaca ragu akan tetapi menjadi lebih kuat karena adanya ḥadi s\ tersebut. Berbagai macam kitab tafsir yang menggunakan ḥadi s\ sebagai salah satu penguat dalam penafsirannya belum tentu dapat dipastikan semuanya adalah diterima. Oleh karenanya, perlu bagi kita untuk meneliti kualitas ḥadi s\-ḥadi s\ yang dicantumkan dalam sebuah kitab tafsir. Hal ini sangat penting, mengingat kedudukan kualitas ḥadi s\ erat sekali kaitannya dengan dapat atau tidaknya suatu ḥadi s\ dijadikan hujah (ḥujjah; dalil) agama. 14 Ada enam hal menurut M. Syuhudi Ismail mengapa melakukan penelitian ḥadi s\ itu penting: pertama, Ḥadi s\ Nabi Saw. merupakan sumber hukum dan sumber ajaran Islam yang kedua setelah kitab suci Al-Qur a>n, kedua, ḥadi s\- ḥadi s\ yang ada masa Nabi belum tertulis semuanya karena adanya larangan penulisan ḥadi s\ pada zaman Nabi Saw. yang khawatir nantinya akan tercampur dengan ayat-ayat Al-Qur a>n yang pada waktu itu sedang menjadi fokus penulisan, ketiga, adanya faktor-faktor yang menjadi latar belakang muculnya ḥadi s\-ḥadi s\ palsu, seperti faktor ekonomi, kesukuan,dan yang paling berpengaruh adalah faktor politik, keempat, proses penghimpunan yang membutuhkan waktu lama. Sejarah mencatat penyusunan dimulai semenjak 5 13 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur a>n (Bandung: Mizan, 1994), h M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis (Jakarta : PT Bulan Bintang, 1995), h.
5 5 penghimpunan ḥadi s\ diresmikan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz (w. 101 H/720 M) kelima, adanya beragam kitab ḥadi s\ yang disusun dengan berbagai metode, keenam, pentingnya penelitian ḥadi s\ ini dilakukan karena mengingat terjadi periwayatan secara makna. 15 Untuk mengetahui sahih tidaknya dan dapat diterima atau tidaknya suatu ḥadi s\ maka perlu dilakukan penelitian terhadap sanad (Naqd as-sanad). Yakni penelitian yang dilakukan terhadap rangkaian atau jalur periwayatan suatu ḥadi s\ (sanad). Penelitian terhadap sanad dirasa penting karena berkaitan erat dengan diterima tidaknya sebuah ḥadi s\. Jika sumber dan rangkaian pembawa beritanya dipercaya, maka penerima berita tidak memiliki alasan untuk menolak kebenaran berita itu. Begitu pun ḥadi s\, apabila jalur periwayatan suatu ḥadi s\ (sanad) benar-benar telah dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya, maka pastilah ḥadi s\ itu berkualitas sahih. 16 Terdapat banyak pernyataan ulama mutaqaddimi>n 17 mengenai pentingnya sanad ḥadi s\ bagi agama dan posisinya dalam ḥadi s\ itu sendiri. Sebagaimana ditulis oleh Syuhudi Ismail dalam bukunya Kaedah Kesahihan Sanad Ḥadi s\ Muḥammad ibn Sirin (w. 110 H/728 M) menyatakan: إ ن ه ذ ا ال ع لم د ي ن ف ان ظ ر و ا ع م ن ت ا خ ذ و ن د ي ن ك م 15 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi (Jakarta : PT Bulan Bintang, 1992), h M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis, h Ulama al-mutaqaddimi n ialah Ulama Ḥadi s\ yang hidup pada abad II dan III H., yang menghimpun ḥadi>s\-ḥadi>s\ Nabi ke dalam kitabnya dengan cara langsung mengadakan perlawatan/mengunjungi guru-gurunya dan mengadakan pemeriksaan/penelitian sendiri terhadap matan-matan Ḥadi s\ yang diterimanya, serta perawi-perawinya. Adapun Ulama al-mutaakhkhiri n adalah Ulama Ḥadi s\ yang hidup pada abad IV H. dan seterusnya, yang kebanyakan mereka mengkoleksikan ḥadi s\- ḥadi s\ Nabi hanya mengutip dari kitabkitab ḥadi>s\ yang telah disusun oleh Ulama al-mutaqaddimi n, kemudian mereka meneliti sanadsanadnya,menghafalnya dan sedikit sekali yang melakukan perlawatan sendiri. Lihat M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits (Bandung: Angkasa, 1987), h Ibid., h. 6-7
6 6 Sesungguhnya pengetahuan (ḥadi s\) ini adalah agama. Maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agamamu itu. 2. Abu Amr al-awza i (w. 157 H/774 M ) menyatakan: م ا ذ ه اب ال ع ل م إ لا ذ ه اب الا س ن ا د Hilangnya pengetahuan (ḥadi s\) tidak akan terjadi, terkecuali bila sanad ḥadi s\ telah hilang. 3. Sufya n as\-s auri (w. 161 H/778 M) menyatakan: ا لا س ن ا د ي ق ات ل س لا ح ال م و م ن ف ا ذ ا لم ي ك ن م ع ه س لا ح ف ب ا ي ش ي ء Sanad itu merupakan senjata bagi orang yang beriman. Bila pada diri yang beriman tidak ada senjata, maka dengan apa dia akan menghadapi peperangan? 4. Abdulla h ibn al-muba rak (w. 182 H/797 M) menyatakan: ا لا س ن اد م ن الد ي ن و ل و لا الا س ن اد ل ق ال م ن ش اء م اش اء Sanad itu merupakan bagian dari agama. Dan sekiranya sanad itu tidak ada, niscaya siapa saja dapat menyatakan apa yang dikehendakinya. ب ي ن ن ا و ب ين ال ق و م ال ق و اي م ي ع نى الا س ن ا د (Yang memisahkan) antara kami dengan golongan (yang tidak dapat dipercaya riwayatnya) adalah sanad. Tafsi r al-miṣba ḥ karya Quraish Shihab merupakan salah satu kitab tafsir yang digunakan oleh ada di Indonesia dan dijadikan sebagai rujukan dalam memahami ayat-ayat Al-Qur a>n. Kitab ini terdiri dari 15 jilid yang memuat 30 juz ayat-ayat Al-Qur a>n. Dalam penafsirannya, Quraish Shihab mencantumkan ḥadi s\-ḥadi s\ di setiap awal su rah yang memiliki asba b an- Nuz>ul. Ia juga mencantumkan ḥadi s\ yang berkenaan dengan ayat-ayat yang di bahas. Namun tidak setiap ayat atau su rah beliau cantumkan ḥadi s\-nya. Hanya saja mayoritas setiap bagian penafsiran beliau selalu ada riwayat atau ḥadi s\ yang dimunculkan, baik untuk memperkuat penafsirannya atau hanya untuk sekedar melakukan perbandingan.
7 7 Dalam Tafsi r al-miṣba ḥ ini cukup banyak ḥadi s\-ḥadi s\ yang ditampilkan oleh Quraish Shihab, namun banyak juga dari riwayat atau ḥadi s\ yang disebutkan itu tidak menggunakan rujukan jelas sehingga menjadikan pembaca ragu dan mengalami kesulitan ketika ingin melakukan pengecekan terhadap ḥadi s\-ḥadi s\ yang ada. Selain itu dalam penyebutan ḥadi s\-ḥadi s\-nya Quraish Shihab banyak tidak menampilkan teks asli ḥadi s\ yang terkait, beliau hanya menyebutkan keseluruhan atau potongan ḥadi s\ berupa terjemahan saja. Oleh karena itu, hal tersebut perlu dilakukan penelitian, karena penggunaan ḥadi s\ yang tidak jelas asal-usulnya dalam rangka menjelaskan dan menafsirkan ayat-ayat suci Al-Qur a>n dapat menimbulkan ketetapan-ketetapan hukum yang kurang tepat bahkan keliru dan itu dapat membahayakan dan menyesatkan masyarakat luas dan umat Islam itu sendiri. Melihat latar belakang tersebut, menginspirasi penulis untuk membahasnya dalam sebuah skripsi yang berjudul STUDI KRITIK SANAD ḤADI S\ PADA SUṞAH AḌ-ḌUḤA AN-NA S DALAM TAFSIṞ AL-MIṢBA Ḥ KARYA M. QURAISH SHIHAB. B. Pembatasan dan Rumusan Masalah Dari sekian banyak permasalahan yang muncul, perlu kiranya penulis membatasi permasalahan yang akan dikaji. Penulis hanya akan meneliti sanad ḥadi s\-ḥadi s\ yang terdapat di Tafsi>r al-miṣba ḥ, dimulai dari su rah ad{-d{uḥa> an-na>s. Agar lebih fokus dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian hanya difokuskan pada penelitian sanad ḥadi s\ saja. 2. Ḥadi s\-ḥadi s\ yang akan diteliti merupakan ḥadi s\ yang terdapat di Tafsi r al-miṣba ḥ. Di mulai dari su rah ad{-d{uḥa> sampai su rah an-na>s. Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
8 8 1. Bagaimana teks asli dan kitab rujukan ḥadi s\ yang digunakan Quraish Shihab dalam Tafsi r al-miṣba ḥ? 2. Bagaimana kualitas sanad ḥadi s\ yang digunakan Quraish Shihab dalam Tafsi r al-miṣba ḥ? 3. Bagaimana kualitas ḥadi s\ yang digunakan Quraish Shihab dalam Tafsi r al-miṣba ḥ? C. Tujuan dan Manfa at Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui teks asli dan kitab rujukan ḥadi s\ yang digunakan Quraish Shihab dalam tafsi r al-miṣba ḥ. 2. Untuk menganalisis kualitas sanad ḥadi s\ yang digunakan Quraish Shihab dalam tafsi r al-miṣba ḥ. 3. Untuk mengetahui kualitas ḥadi s\ yang digunakan Quraish Shihab dalam Tafsi r al-miṣba ḥ? Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan referensi para pengkaji ḥadi s\ dalam upayanya untuk melakukan takhri>j terhadap ḥadi s\ yang diteliti. 2. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan dan media pembanding dalam khazanah keilmuan Islam khususnya dalam bidang kajian ḥadi s\. D. Tinjauan Pustaka Kajian mengenai keshahihan sebuah ḥadi s\, khususnya yang membahas mengenai kesahihan sanad terhitung cukup banyak. Seperti penelitian Syuhudi Ismail tentang bagaimana menentukan sanad yang sahih. Penelitian ini pun kemudian di cetak dalam sebuah buku yang berjudul Kaedah Kesahihan Sanad
9 9 Ḥadi s\ (Telaah kritis dan tinjauan dengan pendekatan ilmu sejarah). Desertasinya ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kaedah kesahihan sanad ḥadi s\ yang digunakan oleh mayoritas (jumhur) benar-benar ilmiah dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Hal itu ia uji dan membandingkannya dengan penelitian yang dilakukan terhadap sumber sejarah. Dan hasilnya antara kaedah kesahihan ḥadi s\ dan kritik ekstern dalam ilmu sejarah memenuhi syarat sebagai metode ilmiah. 19 Selain itu juga banyak ulama mutaqaddimi n telah melakukan pembahasan ini semisal al-khat}i b al-baghda di, Ibn S}ala h}, dan Ibn H}ajar al- Asqala ni. Dari ulama kontemporer pun juga ada telah membahas terkait kesahihan sanad ini, seperti Ajja j al-khat}i b dan Nu r ad-di n Iṭr. Namun kesemua ulama tersebut hanya memberikan penjelasan umum saja belum menjelaskan secara khusus dan tertib terhadap semua kaedah kesahihan sanad yang ada. Terkait pembahasan ḥadi s\-ḥadi s\ yang ada didalam Tafsi r al-miṣba ḥ, penulis menemukan satu tulisan yang membahas metode yang digunakan Quraish Shihab dalam menulis ḥadi s\ di dalam tafsirnya. Tulisan yang berjudul Metode Penulisan Hadith Dalam Tafsir Al-Mishbah Karya Muhammad Quraish Shihab ditulis oleh Mabruri Mohammad Sai, Muhd. Najib Abd. Kadir, Latifah Abdul Majid, Mazlan Ibrahim dalam sebuah seminar di Malaysia. Tulisan ini mengungkapkan metode-metode penulisan ḥadi s\ yang diterapkan di dalam Tafsi r al-miṣba ḥ. Adapun yang diteliti mulai dari su rah an-naba sampai al-balad. Hasilnya mereka membagi metode penulisan ḥadi s\ di dalam Tafsi r al-miṣba ḥ menjadi dua; pertama, Metode Penafsiran Al-Qur a>n oleh ḥadi s\; yang menjelaskan tentang cara Quraish Shihab dalam menggunakan ḥadi s\, yakni: 1. Menjadikan ḥadi s\ sebagai tafsir kepada ayat Al-Qur a>n, 2. Sebagai penjelas sebab diturunkannya ayat, 3. Sebagai dalil yang menguatkan pendapat beliau tentang tafsir ayat, kedua, Metodologi penulisan ḥadi s\; bagian ini menjelaskan 19 Kata pengantar oleh M. Quraish Shihab dalam M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis, h. xvii
10 10 kitab sumber atau rujukan yang digunakan dalam tafsirnya, kemudian menjelaskan bagaimana ḥadi s\ itu dituliskan. 20 Meskipun dalam tulisan ini juga dipaparkan kualitas ḥadi s\ yang diteliti namun namun penulis menganggap bahwa pemaparan dalam metodologi penelitiannya terhadap kualitas ḥadi s\ tersebut kurang jelas. Dari pemaparan diatas, penelitian yang dilakukan penulis ini jelas berbeda dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Karena fokus penulis adalah penelitian terhadap sanad-sanad ḥadi s yang terdapat di dalam tafsi r al-miṣba ḥ bagian juz- Amma mulai dari su rah ad{-d{uḥa> sampai su rah an-na>s. E. Metode Penelitian Dalam penelitian ilmiah, agar penelitian tersebut dapat menghasilkan produk, bahasan, analisis atau kesimpulan yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan, maka tentu saja harus memperhatikan semua aspek yang mendukung penelitian agar dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari bias. 21 Dalam pelaksanaan penelitian, semua model metode penelitian dapat digunakan oleh peneliti tergantung pada tujuan atau maksud penelitian tersebut. 22 Intinya metode itu dapat digunakan untuk membantu menjawab penelitian yang dilakukan penulis. Adapun penjelasan metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif. Penulis menganggap pendekatan ini sesuai untuk diterapkan karena penelitian ini dimaksudkan untuk 20 Dikutip dari makalah Seminar Serantau Ilmuan Hadith Dalam Peradaban di Alam Melayu. Di akses dan di unduh pada tanggal 17 April 2014 dari link p%3a%2f%2fwww.ukm.my%2fhadhari%2fsites%2fdefault%2ffiles%2fmabruri%2520mohamad %2520S.pdf&ei=jDVPU6eKLYGNrQfWyYDgAg&usg=AFQjCNGLuYBCYl8Hkc2fEOVqqHzgdB3 I8A&bvm=bv ,d.bmk&cad=rja. 21 Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian (Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian) (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h Ibid., h. 67
11 11 mengeksplorasi dan mengidentifikasi informasi. 23 Adapun data yang akan diidentifikasi dan dieksplorasi dalam penelitian ini ḥadi s\-ḥadi s\ yang terdapat dalam tafsi r al-miṣba ḥ su rah aḍ-ḍuḥa -an-na s. 2. Sumber Data Sumber data yang digunakan penulis dibedakan menjadi dua. Ada sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun penjelasannya sebagai berikut: a) Sumber data primer Sumber data primer adalah data autentik atau data yang berasal dari sumber pertama. 24 Yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Tafsi r al-miṣba ḥ su rah aḍ-ḍuḥa -an-na s karya Quraish Shihab yang menjadi sumber ḥadi s\-ḥadi s\ yang akan diteliti. Selain itu kitab-kitab induk ḥadi s\ yang mu tabarah seperti s{ah{i h{ al-bukha>ri, s{ah{i h{ al-muslim, sunan at-tirmidzi, sunan an-nasa i, sunan abi da wud, musnad Ah{mad dan lain-lain yang tergabung dalam kutub at-tis ah yang menjadi rujukan utama dalam mencari ḥadi s\-ḥadi s\ yang terkait. b) Sumber data sekunder Adalah data yang materinya secara tidak langsung berhubungan dengan masalah yang diungkapkan. 25 Disamping kitab-kitab sumber diatas, penulis juga menggunakan sumber-sumber lain yang dapat membantu dalam mempermudah penelitian. Adapun sumber-sumber tersebut dapat berupa buku seperti kitab-kitab tafsir, syarh{ al-h{adi>s, ulu>m Al-Qur a>n, ulu>m al-h{adi>s, kitab jarh{ wa at-ta di>l dan aplikasi ḥadi s\ seperti Jawa>mi al-kali>m ver. 4,5 dan Sembilan Kitab Ḥadi s\. 3. Metode Pengumpulan Data 23 Bagong Suyanto (ed.), Metode Penelitian Sosial (Jakarta: Kencana, 2007), h Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1996), h Ibid, h. 217
12 12 Karena penelitian ini merupkan jenis penelitian kualitatif, yang mana objek penelitiannya adalah ḥadi s\-ḥadi s\ yang temuan-temuannya banyak di jumpai dalam buku dan literatur lainnya, maka dalam pengumpulan datanya penulis menggunakan studi kepustakaan (library reasearch). Pendekatan ini dirasa penulis lebih cocok digunakan karena penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan riset kepustakaan untuk mengkaji sumber-sumber tertulis yang telah dipublikasikan atau pun belum dipublikasikan 26 dan juga dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi informasi. 27 Yakni dengan mengumpulkan data serta bahan-bahan dari buku, jurnal, paper, majalah, dan bahan-bahan yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Untuk mempermudah digunakan juga software ḥadi s\ seperti Jawa>mi al-kali>m v. 4,5 dan Sembilan Kitab Ḥadi s\. 4. Teknik Analisis Data Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Metode takhri>j al-ḥadi s\ Yaitu penelusuran atau pencarian ḥadi s\-ḥadi s\ pada pelbagai kitab sebagai sumber asli dari ḥadi s\ yang bersangkutan dengan judul yang diangkat, yang di dalam sumber itu dikemukakan secara lengkap matan dan sanad ḥadi s\ yang bersangkutan. 28 Penggunaan metode ini sangat penting, karena jika tanpa melakukan kegiatan ini, maka sulit untuk mengetahui kualitas ḥadi s\ itu sahih atau tidaknya. Dalam kegiatan ini penulis menggunakan al-mu jam al-mufahras li al-alfa z} al-hadi s\ al-nabawi karya A.J. Wensinck. Kitab ini digunakan sebagai langkah awal untuk mencari ḥadi s\ berdasarkan kata yang spesifik yang ingin 26 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Bina Aksara, 1989), h Bagong Suyanto (ed.), Metode Penelitian Sosial (Jakarta: Kencana, 2007), h M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, h.43
13 13 dicari di kutub at-tis ah. Selanjutnya, untuk mempercepat dan memudahkan pencarian ḥadi s\, penulis menggunakan langkah penelusuran melalui media komputer; yakni menggunakan software jawa mi al-kali m ver. 4,5. Aplikasi ini memuat 1400 kitab populer. b) Metode naqd as-sanad Langkah selanjutnya setelah seluruh data ḥadi s\ terkumpul melalui proses takhri j, hal yang perlu dilakukan adalah naqd as-sanad (kritik sanad). Proses ini dimaksudkan untuk memastikan apakah ḥadi s\ ini s}ah{i>h{ atau tidak. Ukuran ke-s}ah{i>h{-an ḥadi s\ itu terpenuhinya paling tidak lima unsur. Unsur-unsur itu adalah sanad-nya bersambung, periwayatnya adil, d{a>bit}, terhindar dari syuz u>z dan illat. Untuk mengetahui hal tersebut diperlukan langkah-langkah metodologis. Langkah-langkah tersebut ialah: - Melakukan i tiba>r as-sanad; - Meneliti pribadi periwayat dan metode periwayatannya, yang meliputi sekitar al-jarh} wa al-ta di>l, s}i>ghat tah}ammul wa al-ada>, serta penelitian kemungkinan adanya syuz\u z\ dan illat; - Menyimpulkan hasil penelitian sanad. c) Metode Deskriptif Metode deskriptif merupakan metode penelitian dalam rangka menguraikan secara lengkap, teratur dan teliti terhadap suatu obyek penelitian. 29 Dalam hal ini penulis menggunakan metode tersebut untuk memaparkan data yang di dapat dari hasil pen-takhri>j-an ḥadi s\-ḥadi s\ yang ada di dalam Tafsi r al-miṣba ḥ. Selain itu juga digunakan untuk memaparkan data periwayat ḥadi s\ yang menyangkut nama perawi, tahun lahir, dan wafatnya, guru-gurunya, muridmuridnya dan beberapa pendapat ulama mengenai pribadinya. 29 Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), h. 66
14 14 Informasi tentang perawi ḥadi s\, penulis peroleh dengan menggunakan kitab-kitab yang berhubungan dengan biografi rawi yaitu kitab Tahz\i>b al- Kama>l karya Abdul Hajja>j Yu>suf bin Zaki al-mizzi>, Tahz\i>b al-tahz\i>b karya Ibnu H{ajar al- Asqala>ni> dan kitab (buku) lain yang berkaitan dengan biografi rawi. Apakah rawi-rawi tersebut bersambung (muttas{il) bahkan s\iqqah atau tidaknya. F. Sistematika Pembahasan Untuk lebih memudahkan pemahaman dan terstruktur lebih baik, maka penulis sajikan penelitian ini dengan sistematika yang disusun melalui bab-bab yang menggambarkan urutan pembahasan. Adapun urutan pembahasan tersebut adalah sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan Dalam bab satu ini diuraikan beberapa hal yang menjadi kerangka dasar dalam penelitian yang akan dikembangkan pada bab-bab berikutnya. Adapun urutan pembahasannya adalah; pertama, Latar Belakang Masalah, kedua, Rumusan Masalah, ketiga, Tujuan Penelitian dan Manfa at Penelitian, keempat, Tinjauan Pustaka, kelima, Metodologi Penelitian, dan bagian keenam, Sistematika Pembahasan. Bab II: Makna, Kedudukan Dan Hubungan Fungsional Ḥadi s\ Bab kedua ini menjelaskan teori yang digunakan dalam melakukan penelitian. Terkait dengan penelitian penulis maka bab ini menjelaskan seputar makna ḥadi>s\, takhri>j dan tentunya proses kritik sanad (naqd as-sanad). Bab III: M. Quraish Shihab, Tafsiṟ Al-Miṣba ḥ, dan Ḥadi s\-ḥadi s\ di Dalam Suṟah Ad{-D{uh{a - An-Na>s Pada bab ini akan dipaparkan sekilas mengenai biografi Quraish Shihab dan tafsi r al-miṣba ḥ. Selain itu akan disajikan dan dijelaskan hasil penelitian
15 terhadap ḥadi s\-ḥadi s\ su rah aḍ-ḍuḥa sampai an-na s yang terdapat dalam tafsi r al-miṣba ḥ. 15 Bab IV: Syawaẖid dan Mutaḇi Bab keempat ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai analisis penulis mengenai penjelasan tentang Syawa hid dan Muta bi dan menganalisisnya pada ḥadi s\-ḥadi s\ yang diteliti, berdasarkan teori yang berada pada bab kedua dengan hasil penelitian terkait ḥadi s\-ḥadi s\ yang diteliti pada bab ketiga. Bab V: Penutup Bab ini merupakan pembahasan akhir penulis, yang akan memberikan beberapa kesimpulan akhir dari hasil penelitian dan saran-saran.
BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat
BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat kriteria-kriteria yang baku. Mungkin salah satu faktornya, karena ulama
Lebih terperinciSunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:
AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan
Lebih terperinciPengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis
Pertemuan ke-2 U L U M U L H A D I S Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis Ainol Yaqin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Outline Pengertian Istilah : Hadis, Sunnah,
Lebih terperinciMengabulkan DO A Hamba-Nya
Janji ALLAH عز وجل untuk Mengabulkan DO A Hamba-Nya Tafsir Surat al-baqarah/2 ayat 186 رحمو هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi i Publication: 1435 H_2014 M Janji Allah Untuk Mengabulkan Do'a Hamba-Nya Tafsir
Lebih terperincihttp://astro.unl.edu/naap/lps/animations/lps.swf - Bulan bercahaya dan Matahari bersinar -> QS. Nūḥ (71): 16 dan QS. al-furqān (25): 61; - Akan tiba suatu masa di mana Bulan tidak lagi bercahaya dan Matahari
Lebih terperinciف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب
7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, Islam hadir dengan ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Islam tidak
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan
06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciTAFSIR SURAT AL-BAYYINAH
PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM www.ibnumajjah.wordpress.com TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH Oleh: رحمه اهلل Imam Ibnu Katsir Download > 350 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi. www.ibnumajjah.wordpress.com Kunjungi
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciOleh: Shahmuzir bin Nordzahir
Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam
Lebih terperinciDOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA
DOA dan DZIKIR SEPUTAR PUASA Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA Sumber: Sebagian Besar Dikutip dari Hisnul Muslim, Lengkapnya lihat ebook Versi CHM e-book ini didownload
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa
05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang tertulis dalam suatu mushap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah Swt yang suci yang mengandung kemukjizatan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang tertulis dalam suatu mushap yang diriwayatkan
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR INDIKATOR:
AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi
Lebih terperinciQawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M
Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HADIS SUGUHAN KELUARGA MAYAT. sanad. Adapun kritik sanadnya, antara lain sebagai berikut:
BAB IV ANALISIS HADIS SUGUHAN KELUARGA MAYAT A. Kualitas Sanad Hadis Untuk mengetahui kualitas sanad, maka penulis akan melakukan kritik sanad. Adapun kritik sanadnya, antara lain sebagai berikut: Hadis
Lebih terperinciPENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)
36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis
Lebih terperinciKRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT
40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai umat muslim sudah tidak asing lagi dengan kata hikmah karena kata-kata ini sering dijumpai hampir disetiap kitab-kitab yang bernuansa ibadah bahkan kata hikmah
Lebih terperinciAL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA
AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA definisi al Qur an Al Qur an adalah: (1) Kalamullah, (2) yang menjadi mu jizat yang diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW, (3) diriwayatkan kepada kita secara
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA
12 Pluralisme, Liberalisme, DAN Sekularisme Agama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam
Lebih terperinciFATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH
FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH Pertanyaan Dari: H. Mufti Muhammadi, muftimuhammadi@yahoo.co.id, SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun (Disidangkan pada hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama fitrah bagi manusia dan agama yang mencakup semua urusan dan perkara di atas muka bumi ini sesuai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI
59 BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA
Lebih terperinciKAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M
KAIDAH FIQH إ ع م ال الد ل ي ل ي أ و ل م ن إ ه ال أ ح د ه ا م ا أ م ك ن "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)
24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG
Lebih terperinciHadits-hadits Shohih Tentang
Hadits-hadits Shohih Tentang KEUTAMAAN PERNIAGAAN DAN PENGUSAHA MUSLIM حفظو هللا Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc Publication : 1436 H_2015 M Hadits-hadits Shohih Tentang Keutamaan Perniagaan dan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:
BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar
Lebih terperincidan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).
Aurat? Sapa hayo yang... Nah, sobat UKKImuslimah, kita Aurat bagi wanita di hadapan lelaki asing, yang bukan mahramnya, adalah seluruh badannya. Ini diambil dari nash al-quran yang menyatakan: و لا ی ب
Lebih terperinciHadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar
Hadits Yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar
Lebih terperinciDerajat Hadits Puasa TARWIYAH
Derajat Hadits Puasa TARWIYAH حفظو هللا Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Publication : 1436 H_2015 M Shahih dan Dha'if Hadits Puasa Enam Hari Bulan Syawwal Sumber : www.almanhaj.or.id yang menyalinnya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia. Menuntut ilmu sebagai salah satu ajaran Islam yang mendasar dan sangat ditekankan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam dan sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Sedangkan hadis sebagai pernyataan, pengalaman, taqriri dan hal ihwal Nabi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dengan rumusan masalah yang tercantum dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK Praktik sewa menyewa pohon yang terjadi di Desa Mayong merupakan suatu perjanjian yang sudah lama dilakukan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian penting dalam mempertahankan keberlangsungan hidup agama Islam, tidak mungkin Islam dapat bertahan di tengah masyarakat bila tidak
Lebih terperinciHukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah
Hukum Onani ح م الاستمناء (لعادة الرس ة) ] ندونييس Indonesian [ Indonesia Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk
Lebih terperinciHADITS TENTANG RASUL ALLAH
HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول
Lebih terperinciFatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.
Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I. Shalat witir merupakan ibadah yang paling agung di sisi
Lebih terperinciPUASA DI BULAN RAJAB
PUASA DI BULAN RAJAB الصوم ف شهر رجب ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح املنجد Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com رمجة: موقع الا سلام
Lebih terperinciWorkshop Penulisan Makalah Pesantren PERSIS Bangil Tahun
Workshop Penulisan Makalah Pesantren PERSIS Bangil Tahun 2010-2011 Pengenalan Penelitian Ilmiah (Al-Bahts Al-Ilmy) adalah usaha ilmiah yang melibatkan proses pengumpulan semua informasi yang memenuhi unsur-unsur
Lebih terperinciMENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM
15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an
10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciISLAM dan DEMOKRASI (1)
ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
13-06-2017 18 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Itikaf Al-Bukhari 1885-1890 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di www.warungustad.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar
14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi
Lebih terperinciWa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:
Penetapan Awal Bulan dan Jumlah Saksi Yang Dibutuhkan hilal? Bagaimana penetapan masuknya bulan Ramadhan dan bagaimana mengetahui Dengan nama Allah I Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji
Lebih terperinci: 1. Al-Quran al-karim: a. Firman Allah SWT yang menerangkan tentang kesempuranaan ajaran agama, antara lain :
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 10 Tahun 2017 Tentang HUKUM MERAGUKAN KESEMPURNAAN AL-QUR AN Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : Menimbang : a. bahwa al-quran sebagai kalamullah
Lebih terperinciج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب
KARAKTERISTIK ETIKA ISLAM 1. Al Qur an dan Sunnah Sebagai Sumber Moral Sebagai sumber moral atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah Al Qur an dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga perubahan akhlak pada anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan
Lebih terperinciHukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim
Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendapatkan pertanyaan dari majalah SuaraAisyiyah berkenaan dengan hukum menyekolahkan anak di sekolah
Lebih terperinciZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN
23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan
Lebih terperinciCARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN
CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inilah yang dikatakan Agama, diputuskan oleh akal dan logika dan dibenarkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia merupakan eksistensi dan wujud riil yang dialami manusia, yaitu kehidupan yang kita alami sekarang atau kehidupan yang dekat. sedang akhirat, kehidupan
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa
07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu ulama yang
83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai-berikut: 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci ummat Islam yang diharapkan menjadi pembimbing dan pedoman dalam kehidupan. Didalamnya terkandung berbagai nilai dan konsep
Lebih terperinciDZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA
DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI DAN PETANG dan Penjelasan Maknanya ع ن ا ب ه ر ي ر ة ق ال : ك ان ر س ول ال ه ص ل ال ه ع ل ي ه و س ل م ي ع ل م ا ص ح اب ه ي ق ول : ا ذ ا ا ص ب ح ا ح د
Lebih terperinciKepada Siapa Puasa Diwajibkan?
Kepada Siapa Puasa Diwajibkan? Kamis, 27 Oktober 2005 17:17:15 WIB Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Para ulama telah sepakat bahwa puasa wajib atas seorang mus-lim yang berakal, baligh, sehat,
Lebih terperinciOBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -
OBAT PENAWAR HATI Di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang ia merupakan pusat kebaikan atau keburukan. Segumpal daging tersebut yang akan mengomando seluruh perbuatan anggota badan. Segumpal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah Usaha sadar yang dengan sengaja dirancang dan direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciHadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah
Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah حفظو هللا Ustadz Kholid Syamhudi, Lc Publication : 1439 H_2017 M Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah حفظو هللا Ustadz Kholid Syamhudi Disalin
Lebih terperinciHadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu
Hadits Palsu Tentang Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuhan menciptakan berbagai macam makhluk hidup, dan di antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan menciptakan berbagai macam makhluk hidup, dan di antara makhluk hidup tersebut adalah manusia. Makhluk hidup yang bernama manusia ini merupakan makhluk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses kegiatan belajar mengajar di kelas bagi siswa tidak selamanya berlangsung secara normal. Kadang-kadang lancar, kadangkadang tidak, kadang-kadang menyenangkan,
Lebih terperinciMUZARA'AH dan MUSAQAH
MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Publication : 1438 H, 2017 M MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Sumber:almanhaj.or.id dari Al-Wajiiz fii Fiqhis
Lebih terperinciBerkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.
Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada
Lebih terperinci(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat
(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.
Lebih terperinciIman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Publication : 1436 H, 2015 M Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Oleh : Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abd. Lathif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam menentukan perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Semakin maju pendidikan di suatu bangsa
Lebih terperinciMenzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR
Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:
TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan
Lebih terperinciNAMA:... Tingkatan :... Pendidikan Islam Kertas 2 Ogos 2009 1 ⅔ jam BAHAGIAN PENGURUSAN SEKOLAH BERASRAMA PENUH DAN SEKOLAH KLUSTER KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA PEPERIKSAAN PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN
Lebih terperinciHadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu
Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah
Lebih terperinciTatkala Menjenguk Orang Sakit
هللا ىلص Doa-doa Rasulullah Tatkala Menjenguk Orang Sakit Publication : 1438 H_2017 M DOA-DOA RASULULLAH TATKALA MENJENGUK ORANG SAKIT حفظو هللا Oleh Ustad Abu Minhal, Lc Disalin dari Majalah As-Sunnah_Baituna,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI
BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI A. Analisis Perhitungan Iddah Perempuan Yang Berhenti Haid Ketika
Lebih terperinciHukum Ucapan Fulan Mati Syahid
Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid حكم قول: فلان شهيد ] إندوني [ Indonesia Indonesian Syaikh Muhammad al Utsaimin rahimahullah Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2011 1432
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan paparan bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan berikut: Berdasarkan paparan bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai 1. Manhaj Ibn al-jawzi dalam menentukan kepalsuan hadis dalam kitab al- Mawd{u< a
Lebih terperinciLailatul Qadar. Surah Al Qadr 97 : 1-5
Lailatul Qadar Surah Al Qadr 97 : 1-5 }1{ }2{ إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر و م ا أ د ر اك م ا ل ي ل ة ال ق د ر ل ي ل ة ال ق د ر خ ي ر م ن أ ل ف ش ه ر }3{ ت ن ز ل ال م ل ئ ك ة و الر وح ف يه ا
Lebih terperinciUstadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014
MeNCiNTai A H L U B A I T هللا ىلص NABI حفظو هللا Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Publication: 1436 H_2014 M هللا ىلص Mencintai AHLUL BAIT Rasulullah Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Disalin dari Majalah
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
20-06-2017 25 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Adab Bersilaturrahmi Al-Bukhari 5524-5526, 5528, 5532 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinci1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an
7 Keistimewaan Lailatul Qadar Muhammad Abduh Tuasikal Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun
Lebih terperinciMengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com
Mengadu Domba Sesama Muslim Pengertian Namimah Secara etimologi, dalam bahasa Arab, namimah bermakna suara pelan atau gerakan. Secara istilah pada dasarnya namimah adalah menceritakan perkataan seseorang
Lebih terperinciKEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL
33 KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 4 Tahun 2004 Tentang KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK
Lebih terperinciAmalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH
Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH حفظو هللا Disusun oleh: Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A Sumber Majalah
Lebih terperinciAPA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?
APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? Publication : 1436 H_2015 M Apa Pedomanmu dalam Beribadah Kepada Allah Ta'ala? Disalin dari Majalah as-sunnah Ed.05 Thn.XIX_1436H/2015M e-book ini didownload
Lebih terperinciKaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan
Kaidah Fiqh ي ن س ب ال و ل د إ ل أ ب ي ه ش ر ع ا و إ ل أ م ه و ض ع ا Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan Publication:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah al-qur an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril, sebagai kitab suci bagi umat Islam yang berisi pedoman
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
31-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Membatalkan Puasa Al-Bukhari 1797, 1800, 1815 Tirmidzi 652-653 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan
Lebih terperinci